Ringkasan BAB 6,8,9,10,11,12,13 Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran BAB 6,8,9,10,11,12 & 13
Segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda
yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi
pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis
para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik.
Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah.
Tingkat Segmentasi Pasar
·
Pemasaran massal
Pemasaran
massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir
sama keseluruh konsumen.
·
Pemasaran segmen
Pemasaran
segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.
·
Pemasaran ceruk
Pemasaran
ceruk (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam
segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih
sempit.
·
Pemasaran mikro
Praktik
penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu
atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan
pemasaran individu.
Dasar–dasar segmentasi pasar pada
pasar konsumen
·
Variabel geografi
·
Variabel demografi
Variabel
tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan,
dll.
·
Variabel psikologis
Variabel
tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel
tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian,
status kesetiaan dan sikap pada produk.
Dasar
Segmentasi Pasar Bisnis
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.terdiri dari 3 kelompok antara lain :
Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.terdiri dari 3 kelompok antara lain :
a.
Static ( Statis )
Atribut
static merupakan atribut segmentasi yang memandang pasar berdasarkan atribut
yang statis,serupa,tidak mencerminkan perilaku pembeli atau pengguna,dan tidak
secara langsung mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli.
b.
Dinamis
Atribut
dinamik merupakan segmentasi yang memandang pasar berdasarka atribut-atribut
yang menverminkan human characteristic pelanggan )secara langsung mempengaruhi
alasan pelanggan untuk membeli).
c.
Individual
Segmentasi
individual merupakan jenis segmentasi yang biasanya dilakukan atas unit
terkecil pasar individual atau “segmen of zone” contoh amazon.com sebagai media
jual online telah menerapkan pendekatan segmentasi individual.
Penetapan
Pasar Sasaran
Setelah mengadakan pengelompokan atau pembagian pasar keseluruhan ke dalam
segmen-segmen pasar yang homogen, maka perusahaan perlu melakukan penetapan
pasar sasaran (target market). Segmentasi pasar pada dasarnya
menunjukkan peluang pasar yang dihadapi perusahaan, selanjutnya perusahaan
perlu mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk memutuskan berapa banyak
dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus
memperhatikan potensi laba masing-masing segmen, daya tarik laba jangka panjang
suatu segmen, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Sedangkan untuk memilih
pasar sasaran, perusahaan perlu dapat mempertimbangkan tiga alternatif
strategi:
1. Undifferentiated Marketing
Yaitu usaha
untuk meninjau pasar secara keseluruhan yang mendasarkan pada kesamaan-kesamaan
kebutuhan konsumen dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi
keinginan banyak orang.
Misal penawaran
gula merah dan minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan semua orang.
2. Differentiated marketing
Yaitu usaha
untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok pasar tertentu dengan membagi pasar ke
dalam dua kelompok atau lebih. Misal suatu perusahaan yang menawarkan berbagai
macam merek dengan kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar
yang berbeda.
3. Concentrated Marketing
Yaitu usaha untuk memusatkan usaha pemasaran
perusahaan pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan menempatkan
posisinya pada segmen pasar yang terbesar yang paling menguntungkan. Misal
penawaran sepeda motor jenis bebek
dengan empat tak yang mempunyai potensi
pasar yang tinggi.
kriteria efektifitas segmentasi pasar :
1. Dapat
dijangkau (accessable)
Segmen pasar
yang sudah dibentuk atau direncanakan belum tentu semua dapat dijangkau atau
dilayani oleh perusahaan. Karena adanya hambatan transportasi, luas wilayah,
jarak atau karena perilaku masyarakat tertentu, segmen-segmen pasar tersebut
tidak atau belum dapat dicapai.
2. Dapat
diukur (measureable)
Meskipun
perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya sulit
untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut. Kriteria dasar
pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga
perbedaannyapun menjadi lebih jelas.
3. Memberikan
keuntungan (profitable)
Segmentasi
pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah
terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari
perbedaan tersebut, maka usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanyalah
segmen-segmen yang memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut
bermanfaat.
Mengevaluasi dan
Memilih Segmen Pasar
Perusahaan
dalam mengevaluasi berbagai segmen pasar harus memperhatikan tiga faktor yaitu:
1) Ukuran
dan pertumbuhan Segmen, pertumbuhan segmen biasanya merupakan karakteristik
yang diinginkan karena perusahaan umumnya menghendaki pertumbuhan penjualan dan
laba.
2) Daya
tarik struktural segmen, suatu segmen mempunyai karakteristik ukuran dan
pertmbuhan yang dikehendaki tetapi tidak menarik dari sudut pandang
kemampulabaan. Porter mengemukakan lima kekuatan yang menentukan daya tarik
jangka panjang suatu pasar secara keseluruhan atau setipa segmen di dalamnya:
Ø Ancaman
adanya persaingan yang intensif dalam segmen.
Suatu segmen tidak menarik jika sudah mengandung sejumlah besar peserta persaingan yang kuat atau agresif yang menunjukkan semakin buruk jika segmen sudah stabil atau sedang menurun, atau jika para peserta persaingan mempunyai taruhan yang tinggi untuk tetap bertahan di segmen itu.
Suatu segmen tidak menarik jika sudah mengandung sejumlah besar peserta persaingan yang kuat atau agresif yang menunjukkan semakin buruk jika segmen sudah stabil atau sedang menurun, atau jika para peserta persaingan mempunyai taruhan yang tinggi untuk tetap bertahan di segmen itu.
Ø Ancaman
pendatang baru.
Suatu segmen tidak menarik jika ada kemungkinan akan menarik pesaing baru yang akan membawa masuk kapasitas baru, sumber daya yang cukup besar, dan memburu pangsa pasar. Daya tarik suatu segmen berbeda menurut tingginya hambatanmasuk dan keluar. Segmen yang paling menarik dari segi laba yaitu segmen dimana hambatan masih tinhgi dan hambatan keluar rendah.
Suatu segmen tidak menarik jika ada kemungkinan akan menarik pesaing baru yang akan membawa masuk kapasitas baru, sumber daya yang cukup besar, dan memburu pangsa pasar. Daya tarik suatu segmen berbeda menurut tingginya hambatanmasuk dan keluar. Segmen yang paling menarik dari segi laba yaitu segmen dimana hambatan masih tinhgi dan hambatan keluar rendah.
Ø Ancaman
produk substitusi.
Suatu segmen tidak menarik jika terdapat subtitusi untuk produk baik secara actual maupun potensial. Produk substitusi membatasi harga dan laba potensial yang dapat diperoleh perusahaan dalam suatu segmen.
Suatu segmen tidak menarik jika terdapat subtitusi untuk produk baik secara actual maupun potensial. Produk substitusi membatasi harga dan laba potensial yang dapat diperoleh perusahaan dalam suatu segmen.
Ø Ancaman
meningkatnya kekuatan tawar –menawar pembeli.
Suatu segmen tidak menarik jika pihak pembeli memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat atau semakin meningkat.
Suatu segmen tidak menarik jika pihak pembeli memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat atau semakin meningkat.
Ø Ancaman
meningkatnya kekuatan tawar menawar pemasok.
Suatu segmen tidak menarik jika pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi jumlah dan mutu barang atau jasa yang dipesan.
Suatu segmen tidak menarik jika pemasok perusahaan mampu menaikkan harga atau mengurangi jumlah dan mutu barang atau jasa yang dipesan.
Ekuitas Merek dan Membentuk
positioning Merek
Ekuitas
Merek
Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan
produk dan jasa. Equitas merek dapat tercermin dalam konsumen berfikir, merasa,
dan bertindak dalam hubungan dengan merek bagi perusahaan.
Pemasar dan periset menggunakan berbagai perspektif dalam mempelajari
ekuitas merek. Pendekatan berbasis pada pelanggan memandang ekuitas merek dari
perspektif konsumen – baik perorangan maupun organisasi. Prinsip dari model
ekuitas merek berbasis-pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada
apapun yang dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan
pelanggan tentang merek sepanjang waktu.
Ekuitas merek berbasis pada pelanggan (customer based brand equity),
adalah pengaruh diferensial
yang dimiliki pengetahuan merek atas respon konsumen terhadap pemasaran merek
tersebut. Sebuah merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelanggan yang positif
ketika konsumen beriaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu
dipasarkan ketika merek itu terindentifikasi, dibandingkan ketika merek itu
tidak terindentifikasi. Merek mempunyai ekuitas merek berbasis pelanggan
negative jika konsumen terlalu tidak menyukai aktivitas pemasaran untuk
merek itu dalam keadaan yang sama. Ada 3 bahan kunci ekuitas merek berbasis
pelanggan :
·
Pertama
ekuitas merek timbul akibat perbedaan respon konsumen. Jika tidak ada
perbedaan, maka intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau
versi generic dari produk. Persaingan timbul mungkin dari harga.
·
Kedua,
perbedaan respon adalah akibat pengatuhuan konsumen terhadap merek. Pengetahuan
merek (brand knowledge) terdiri dari semua pikiran, persanaan, citra,
pengalaman, keyakinan, dan lain-lain yang berhubunag dengan merek. Secara
khusus merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat, menyenangkan, dan unik
dengan pelanggan, seperti yang dilakukan Volvo (keamanan), Harly-Davidson
(petualangan).
·
Ketiga,
respon diferensial daro konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin dalam
persepsi, preferensi, dan pelaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran
merek. Merek yang lebih kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.
1. Membangun ekuitas merek.
Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan
merek yang tepat untuk konsumen yang tepat. Proses ini bergantung pada semua
kontak yang berhubungan dengan merek – baik dilakukan oleh pemasar atau bukan.
Meskipun demikian dari perspektif dari manajemen pemasaran ada 3 kumpulan utama
penggerak ekuitas merek :
·
Pilihan awal
untuk elemen atau indentitas merek yang membentuk merek (nama merek, URL, logo,
lambing, karakter, juru bicara, slogan, lagu, kemasan dan papan iklan).
·
Produk dan
jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran, pendukung yang
menyertainya.
·
Asosiasi
lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan merek
tersebut dengan beberapa entitas lain (orang, tempat, atau barang).
Kriteria pemilihan elemen merek, ada enam criteria utama untuk memilih
elemen merek antara lain :
·
Dapat
diingat, seberapa mudah elemen merek
itu diingat dan dikenali.
·
Berarti, apakah elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang
berhubungan dengannya. Apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang
bahan produk atau tipe orang yang mungkin mengunanakan merek.
·
Dapat
disukai, seberapa menarik estetika
merek. Apakah elemen merek itu dapat disukai secara visual, secara verbal, dan
cara lain. Nama-nama merek konkrit.
·
Dapat
ditransfer, apakah elemen merek dapat
digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau
berbeda. Apakah elemen merek itu menambah ekuitas merek melintasi batas
geografis dan segmen pasar.
·
Dapat
disesuaikan, seberapa mudah elemen merek
itu dapat disesuaikan dan diperbaharui.
·
Dapat
dilindungi, seberapa mudah elemen merek
itu dapat dilindungi secara hokum. Seberapa mudah elemen merek dapat dilindungi
secara kompetitif.
2. Mengukur ekuitas merek.
Karena kekuatan merek terletak dalam pikiran konsumen dan cara merek
merubah resnpon konsumen terhadap pemasaran, ada 2 pendekatan dasar untuk
mengukur ekuitas merek :
·
Pendekatan
tidak lansung. Menilai ekuitas merek yang
potensial dengan menindentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek
konsumen.
·
Pendekatan
langsung. Menilai dampak actual pengetahuan
merek terhadap respon konsumen pada berbagai aspek pemasaran.
Kedua pendekatan umum ini saling melengkapi, dan pemasar dapat menetapkan
keduanya. Dengan kata lain, agar ekuitas merek dapat melaksanakan fungsi
strategis yang berguna dan memandu keputusan pemasaran, pemasar harus
benar-benar memahami :
·
Sumber
ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil yang diharapkan.
·
Bagaimana
bila sumber-sumber dan hasil ini berubah seiring jalanya waktu audit.
Mengelola dan Merancang Strategi Posisi Merek.
Pengelolaan merek yang efektif memerlukan tindakan pemasaran jangka
panjang. Karena respon pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada
apa yang mereka ketahui tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek,
dengan mengubah pengetahuan merek, sangat mempengaruhi peningkatan atau
penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran dimasa mendatang.
Ekuitas merek diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara konsisten
menyampaikan arti suatu merek dalam hal :
·
Produk apa
yang dipresentasikan oleh merek, apa manfaat ini yang diberikan, dan kebutuhan
apa yang dipenuhi.
·
Bagaimana
merek membuat produk menjadi unggul, dimana asosiasi merek yang kuat, disukai
dan unik harus berada pada pikiran konsumen.
Memperkuat ekuitas merek membutuhkan inovasi dan relevansi diseluruh
program pemasaran. Merek harus bergerak maju – tetapi bergerak maju pada arah
yang benar dengan penawaran baru yang menarik dan cara-cara memasarkannya. Satu
bagian penting dari penguatan merek adalah menyediakan dukungan pemasaran yang
konsisten dalam jumlah dan jenisnya. Konsistensi tidak berarti semata-mata
keseragaman tanpa perubahan; banyak perubahan taktis mungkin diperlukan
untuk mempertahankan kekuatan dan arah srtategis suatu merek. Nama terkecuali
terjadi perubahan dalam lingkungan pemasaran, kita tidak terlalu perlu
menyimpang dari positioning yang telah berhasil. Ketika perubahan memang
diperlukan, pemasar harus habis-habisan melindungi dan mempertahankan
sumber-sumber ekuitas merek.
Strategi penetapan merek (branding strategy), perusahaan
mencerminkan jumlah dan jenisbaik elemen merek umum maupun unik yang diterapkan
perusahaan pada produk yang dijualnya. Memutuskan cara menetapkan merek produk
baru merupakan hal yang sangat penting. Ketika perusahaan memperkenalkan sebuah
produk baru, perusahaan memiliki 3 pilihan utama
·
Perusahaan
dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru.
·
Perusahaan
dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah ada.
·
Perusahaan
dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru dan yang ada.
Ketika perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan untuk
memperkenalkan sebuah produk baru, produk itu disebut perluasan merek (brand
extension). Ketika pemasar menggabungkan merek baru dengan merek yang ada,
perluasan merek dapat disebut juga submerek (subbrand). Merek
yang sudah ada yang melahirkan perluasan merek atau submerek adalah merek
induk (parent brand). Jika merek induk sudah diasosiasikan dengan
berbagai produk melalui perluasan merek, merek induk dapat disebut juga merek
keluarga (family brand).
Mengembangkan dan Memposisikan Strategi Positioning.
Semua strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP (segmentation,
targeting, positioning). Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan
kelompok di pasar, membidik mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara
superior, dan kemudian memposisikan penawaran agar pasar sasaran mengenali
kelebihan dari penawaran dan citra perusahaan. Jika perusahaan melakukan positioning
dengan buruk, pasar akan bingung.
Positioning adalah tindakan merancang
penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran
pasar sasaran. Tujuannya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk
memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang
baik membantu memandu strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek,
tujuan apa yang dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek, dan bagaimana
merek menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning
merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan. Hasil positioning
adalah terciptanya dengan sukses adalah suatu proposisi nilai yang terfokus
pada pelanggan, suatu alas an kuat mengapa pasarsasaran harus membeli produk
bersangkutan.
KEKUATAN KOMPETITIF
Michael
Potter mengidentifikasikan lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka
panjang intrisik sebuah pasar atau segmen pasar : pesaing, industri, pendatang
baru potensial, pengganti, pembeli, dan pemasok. Ancaman yang terkandung dalam
kekuatan ini adalah sebagai berikut :
- Ancaman rivalitas segmen yang intense, sebuah segmen dianggap tidak menarik jika sudah berisi banyak pesaing yang kuat atau agresif. Segmen dianggap lebih tidak menarik lagi jika segmen itu stabil atau menurun, jika kapasitas pabrik harus ditambah dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang , atau jika harus menanggung resiko yang besar untuk tetap berada dalam segmen tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan perang harga, perang iklan, dan peluncuran produk baru yang cukup sering serta akan membuat segmen menjadi segmen yang mahal untuk bersaing. Paasr telepon seluler merupakan psr dengan persaingan ketat akibat rivalitas segmen.
- Ancaman pendatang baru, segmen paling menarik adalh segmen yang memiliki penghalang untuk masuk yang tinggi dan dan penghalang keluar yang rendah. Hanya sediit perusahaan baru yang bisa memasuki industri ini, dan perusahaan yang kinerjnya buruk dapet keluar dengan mudah. Ketika penghalang untuk masuk dan keluar sama-sama tinggi, potensi laba tinggi, tetapi perusahaan menghadapi risiko besar karena perusahaan yang bekinerja buruk tetap tinggal dan bertarung didalamnya. Ketika penghalang untuk masuk dan untuk keluar sama-sama rendah, perusahaan mudah masuk dan keluar dari industri, dan tingkat pengembalian stabil dan rendah. Kasus paling buruk adalah ketika penghalang untuk masuk rendah dan penghalang untuk keluar tinggi. Disini perusahaan masuk pada masa yang bagus tetapi sulit keluar pada masa yang buruk. Hasilna adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan laba semua perusahaan tertekan. Industri penerbangan memiliki penghalang untuk masuk yang rendah tetapi penghalang keluarnya tinggi, mengalami semua angkutan udara mengalami kesulitan selama kelesuan ekonomi.
- Ancaman produk pengganti, sebuah segmen tidak menarik apabila ada pengganti aktual atau pontensial untuk produk tersebut. Produk pengganti memaksa perusahaan memberi batasan pada harg dan laba . jika kemajuan teknologi atau peraingan meningkat dalam industri produk pengganti ini, harga dan laba akan turun. Greyhound dan Amtrak telah melihat probabilitasnya terancam oleh peninggkatan penerbangan udara.
- Ancaman daya taawar pembeli yang semakin besar, sebuah segmen tdak menarik jika pembeli memiliki daya tawar yang kuat atau semakin besar. Kemunculan raksasa eceran seperti Wall-Mart membuat beberapa analis menyimpulkan bahwa probabilitas potensial perusahaan barang kemasan akan terbatas. Daya tawar pembeli tumbuh ketika mereka menjadi lebih terorganisasi atau terkosentrasi, ketika produk memiliki bagian yang signifikan dari baya pembeli rendah, ketika produk tidak didiferensiasikan , ketika biaya peralihan rendah dari pembeli, ketika pembeli sensitif terhadap harga karena laba yang rendah , atau ketika mereka dapat berintegrasi untuk naik kelas. Untuk melindungi diri mereka sendiri, penjual dapat memilih yang mempunyai kekuatan paling rendah untuk bernegosiasi atau beralih pemasok . pertahanan yang lebih baik aadalah dengan memberikan penawaran unggul yang tidak dapat ditolak pembeli yang kuat.
- Ancaman daya tawar pemasok yang semakin besar, sebuah segmen menjadi tidak menarik jika pemasok
MENGIDENTIFIKASI PESAING
Tampaknya
tuga yang sederhana bagi perusahaan untuk mengidentifikasi pesaingnya.
PepsiCola tau bahwa Dasani dari Cola-Cola adalah pesaing air botol utama bagi
merk Aquafina-nya; Citygroup tahu bahwa bank of america adalah bank pesaing
utama; dan PetSmart.com tahu bahwa pesaing online
utama mereka untuk makanan dan perlengkapan hewan peliharaan adalah Petco.com. meskipun demikian, kisaran pesaing
aktual dan potensial perusahaan bisa saja lebih luas daripada yang kasat mata.
Dan perusahaan cenderung lebih terluka oleh munculnya pesaing dan teknologi
baru ketimbang oleh pesaing saat ini.
Dalam
tahun-tahun terakhir,misalnya, sejumlah “raksasa” muncul di negara-negara
berkembang, dan pesaing cepat ini tidak hanya bersaing dengan perusahaan
multinassional di negara mereka sendiri tetapi juga enjadi kekuatan dengan
caranya sendiri . mereka mendapat keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi
pengetahuan mereka tentang faktor produksi lokal-modal dan talenta-serta rantai
pasokan untuk membangun bisnis kelas dunia.
MENGANALISIS PERSAINGAN
Strategi:
Sekelompok perusahaan yang menerapkan strategi yang sama atas pasar sasaran
yang tertentu dinamakan kelompok strategis. Apabila perusahaan ingin memasuki
suatu pasar maka ia perlu mengelompokan industri yang ada berkaitan dengan mutu
produk dan integrasi vertikal dan menentukan berapa jumlah perusahaan yang ada
disetiap kelompok dan mempelajari strategi yang digunakan. Setiap kelompok
memiliki hambatan masuk yang berbeda- beda. Jika perusahaan masuk dalam satu
kelompok maka anggota kelompok itu menjadi pesaing utamanya.
Tujuan:
setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi mereka ia
harus menanyakan : apa yang dicari masing-masing pesaing dalam pasar, apa yang
mendorong perilaku pesaing, suatu asumsi awal adalah bahwa pesaing berusaha
untuk memaksimumkan laba mereka. Banyak faktor yang membentuk tujuan pesaing,
termasuk ukuran, sejarah, manajemen saat ini, situasi keuangan, dan akhirnya
pengethauan rencana ekspansi pesaing. 3. Kekuatan dan Kelemahan: Perusahaan
perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan sumber daya yang
dimiliki masing- masing pesaing.
Secara umum setiap perusahaan harus
memantau tiga variabel saat menganalisis pesaingnya:
1.
Pangsa Pasar ( share of market) Pangsa
pasar adalah penjualan dari sebuah merek dibagi dengan penjualan kategori
produk secara keseluruhan. Berapakah pangsa pesaing atas pasar sasaran ?
2.
Pangsa Ingatan; (share of mind)
persentase pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan : ”
sebutkanlah perusahaan pertama di industri ini yang ada dipikiran anda”
3.
Pangsa Hati (share of Heart) Persentase
pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan “sebutkanlah
perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli.” Perusahaan yang
meraih pangsa ingatan dan pangsa hati yang mantap pasti akan mendapatkan
keuntungan dalam hal pangsa pasar dan profitabilitas. Menganalisis Pesaing.
Memilih
Pesaing
Perusahaan harus
memiliki informasi tentang nilai pelanggan, analisis nilai pelanggan dapat
menyingkapkan kekuatan dan kelemahan perusahaan relatif terhadap berbagai
pesaing. Langkah utama dalam analisis nilai pelanggan adalah :
1.
Mengidentifikasi atribut utama yang dihargai
pelanggan.
2.
Menilai tingkat kepentingan kuantitatif
atribut-atribut yang berbeda.
3.
Menilai kinerja perusahaan dan pesaing
mengenai perbedaan nilai pelanggan yang dibandingkan berdasarkan tingkat
kepentingan yang mereka tetapkan.
4.
Mengkaji bagaimana pelanggan dalam segmen
tertentu membuat peringkat mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing
utama tertentu.
5.
Memantau nilai pelanggan dari waktu ke
waktu.
STARATEGI PEMIMPIN PASAR
Kita bisa mendapatkan masukan selanjutnya dengan
mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan peran yang mereka mainkan dalam pasar
sasaran: pemimpin, penantang, pengikut, atau penceruk. Kebanyakan industri
berisi satu perusahaan yang menjadi pemimpin pasar yang diakui perusahaan ini
mempunyai pangsa pasar terbesar di pasar produk yang relevan dan biasanya
memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, pengenalan produk baru, cakupan
distribusi, dan intensitas promosi.
Inovasi produk bisa datang dan melukai pemimpin; pesaing
mungkin menemukan sudut pemasaran baru yang segar secara tidak terduga atau
menanamkan investasi pemasaran dalam jumlah besar atau pemimpin mungkin
menemukan struktur biayanya melambung tinggi. Salah satu merekdan pemimpin
pasar terkenal yang tersesat adalah gap.
1.
Memperluas
total pasar
Ketika total pasar bertambah besar,
perusahaan yang dominan biasanya mendapatkan paling banyak.
2.
Pelanggan
baru
Perusahaan dapat mencari pengguna
baru di antara ketiga kelompok ini; kelompok yang mungkin menggunakan produk
tetapi tidak melakukannya (strategi penetrasi pasar), kelompok yang belum
pernah menggunakan pruduk (stratego segmen pasar baru) atau kelompok yang
tinggal di tempat lain (strategi ekspansi geografis).
3.
Lebih banyak penggunaan
Peningkatan frekuensi konsumsi , di
pihak lain juga memerlukan salah satu dari (1) identifikasi peluang tambahan
untuk menggunakan merek dengan cara dasar yang sama atau (2) identifikasi cara
yang benar-benar baru dan berbeda untuk menggunakan merek. Konsumen dapat melihat
produk sebagai produk yang hanya bermanfaat di tempat-tempat tertentu dan saat
tertentu, terutama jika produk itu mempunyai asosiasi kuat dengan situasi
penggunaan atau tipe pengguna tertentu. Salah satu strategi untuk mempercepat
penggantian produk adalah mengaitkan tindakan mengganti produk dengan liburan,
acara, atau waktu-waktu tertentu dalam satu tahun. Strategi lain mungkin dengan
memberikan informasi yang lebih baik kepada konsumen tentang (1) kapan mereka
menggunakan produk untuk pertama kalinya atau harus menggantinya atau (2)
tingkat kinerja produk saat ini. Pendekatan kedua untuk peningkatan frekuensi
konsumsi adalah mengidentifikasi aplikasi yang seluruhnya baru dan berbeda.
4.
Mempertahankan
pangsa pasar
Sambil berusaha memperluas tolak ukuran
besar, perusahaan dominan harus terus menerus san aktif mempertahankan bisnis
lamanya. Respons paling konstruktif adalah inovasi berkelanjutan. Pemimpin
harus memimpin industry dalam mengembangkan produk baru dan layanan pelanggan,
efektivitas distribusi, dan penurunan biaya. Pemimpin perusahaan harus terus
menerus meningkatkan kekuatan dan nilai
kompetitifnya bagi pelanggan dengan memberikan solusi komprehensif.
5.
Memperluas
pangsa pasar
Karena biaya membeli pangsa pasar
yang lebih tinggi bisa jauh melebihi nilai pendapatannya, perusahaan harus
mempertimbangkan empat factor sebelum mengejar peningkatan pangsa
1.
Kemungkinan memprovokasi tindakan
antitrust
Pesaing yang cemburu sering
meneriakan monopoli jika sebuah perusahaan dominan melakukan penetrasi lebih
jauh. Peningkatan resiko ini akan menghilangkan daya Tarik mendorong perolehan
pangsa pasar terlalu jauh.
2.
Biaya ekonomi
Mengejar pangsa pasar yang lebih
tinggi tidak terlalu disarankan ketika hanya ada sedikit skala ekonomi atau
pengalaman ekonomi, ada segmen pasar yang tidak menarik, pembeli menginginkan
berbagai sumber pasokan, dan penghalang untuk keluar tinggi..
3.
Melakukan kegiatan pemasaran yang
salah
Perusahaan yang berusaha
meningkatkan pangsa pasar dengan menurunkan harga lebih jauh dibandingkan pesaing
umumnya tidak mencapai perolehan signifikan, karena cukup banyak pesaing yang
juga melakukan penurunan harga dan pesaing lain menawarkan nilai lain sehingga
pembeli tidak beralih.
4.
Pengaruh peningkatan pangsa pasar
terhadap kualitas actual dan kualitas anggapan.
Terlalu banyak pelanggan dapat membatasi sumber daya
perusahaan, melukai penghantaran nilai produk dan pelayanan produk.
STRATEGI PENANTANG PASAR
Mendefinisikan Tujuan Strategis dan
Lawan
Penantang
pasar pada awalnya harus mendefinisikan tujuan strategisnya. Sebagian besar
bertujuan meningkatkan pangsa pasar. Penantang harus memutuskan siapa yang akan
diserang:
1.
Penantang dapat menyerang pemimpin pasar. Ini adalah
strategi resiko tinggi tetapi berpotensi mendapatkan imbalan yang tinggi pula
dan masuk akal jika pemimpin tidak melayani pasar dengan baik. Strategi ini
seringkali mempunyai keunggulan tambahan untuk menjauhkan perusahaan dari
penantang lain.
2.
Penantang
dapat menyerang perusahaan yang seukuran dengannya di mana perusahaan itu tidak
melakukan pekerjaannya dan tidak mempunyai cukup dana.
3.
Penantang
dapat menyerang perusahaan local dan regional yang kecil.
Memilih Strategi Serangan Umum.
1. Serangan
Frontal
Dalam seranga frontal murni, penyerang
menyamai produk iklan, harga, dan distribusi lawannya,Prinsip kekuatan
menyatakan bahwa pihak yang memilih sumber daya lebih besar akan menang.
2. Serangan
Flank/Sisi
Titik lemah lawan merupakan sasaran
murni. Serang sisi dapat diarahkan pada dua dimensi strategis-geografis dan
segmen. Dalam serangan geografis, bidang titik penantang merupakan bidang di
mana lawan tidak mempunyai kinerja yang baik.
3. Serangan
pengitaran
Mengitari merupakan usaha untuk
menangkap satu bagian luas wilayah lawan melalui serangan kilat. Ini berarti
meluncurkan serangan besar dalam beberapa garis depan.
4. Serangan
Melewati
Strategi serangan yang paling tidak
langsung adala melewati seluruh lawan dan menyerang pasar yang lebih mudah
untuk memperluas basis sumber daya perusahaan. adalah strategi yang melewati
yang dipraktikan dalam industry teknologi tinggi.
5. Perang
Gerilya
Perang gerilya terdiri dari pelaksanaan serangan kecil dan
tidak teratur untuk mempermalukan dan merusak moral lawan dan pada akhirnya
mendapatkan pijakan permanen.
Memilih Strategi Serangan yang
Spesifik
Penantang
harus melangkah melampaui lima strategi luas ini dan mengembangkan strategi
yang lebih spesifik. Semua aspek program pemasaran dapat bertindak sebagai
basis serangan, seperti produk berharga murah atau produk diskon, produk dan
jasa baru atau yang diperbarui, ragam penawaran yang lebih luas, dan strategi
distribusi inovatif. Keberhasilan penantang tergantung pada penggabungan
beberapa strategi untuk meningkatkan posisinya seiring berjalannya waktu. Catata
pemasaran membuat yang lebih kecil menjadi lebih baik memberikan beberapa tips
tambahan bagi merek penantang.
STRATEGI PENGIKUT PASAR
Banyak
perusahaan lebih suka mengikuti dan tidak menantang pemimpin pasar. Ini bukan
berarti pengikut pasar kekurangan strategi. Pengikut pasar harus tahu bagaimana
mempertahankan pelanggan lama dan memenangkan pangsa pelanggan baru yang cukup.
Pengikut juga harus memasuki pasar baru ketika pasar itu terbuka. Pengikut
harus mendefinisikan pola pertumbuhan, tetapi pola itu tidak mengundang
pembalasan pesaing. Kita membedakan empat strategi umum:
1.
Pemalsu
Pemalsu meniru produk dan kemasan
pemimpin dan menjualnya di pasar gelap atau melalui penyalur yang tidak
memiliki reputasi.
2.
Pengklon
Pengklon mengemulasi produk, nama,
dan kemasan pemimpin, dengan sedikit variasi.
3.
Peniru
Peniru meniru beberapa hal dari
pemimpin tetapi mempertahankan diferensiasi berdasarkan kemasan, iklan, harga,
atau lokasi. Pemimipin tidak berkeberatan atas peniru sejauh peniru tidak
menyerang pemimpin secara agresif.
4.
Pengadopsi
Pengadopsi mengambil produk pemimpin dan mengadaptasinya
atau memperbaikinya. Pengadopsi dapat memilih untuk menjual di pasar yang
berbeda, tetapi sering kali pengadopsi tumbuh menjadi penantang masa depan,
seperti yang dilakukan banyak perusahaan jepang setelah memperbaiki produk yang
dikembangkan di tempat lain.
STRATEGI PENCERUK PASAR
Penceruk
mempunyai tiga tugas ; menciptakan ceruk, memperluas ceruk, dan melindungi
ceruk. Menceruk menanggung risiko utama, yaitu ceruk pasar dapat mongering atau
diserang. Perusahaan oleh karenanya terhalang oleh sumber daya yang sangat
terspesialisasi yang mungkin saja tidak mempunyai penggunaan alternative
bernilai tinggi. Karena ceruk dapat melemah, perusahaan harus terus menciptakan
ceruk baru. Peran spesialis ceruk menggarisbawahi beberapa opsi.
Menyeimbangkan orientasi pelanggan
dan pesaing
1. Perusahaan
yang berpusat pada pesaing
Perusahaan yang berpusat pada
pesaing menetapkan jalurnya sebagai berikut:
Situasi yang dipelajari
·
Pesaing
w berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan kita di Miami
·
Pesaing
x meningkatkan cakupan distribusinya di Houston dan melukai penjualan kita
·
Pesaing
Y menurunkan harga di Denver, dan kita kehilangan pangsa sebesar tiga point
·
Pesaing
Z meluncurkan fitur layanan baru di new Orleans, dan kita kehilangan penjulan
Reaksi
·
kita
akan menarik dari pasar Miami Karena tidak mampu melawan pertarungan ini
·
kita
akan meningkatkan belanja iklan kita di Houston
·
kita
akan menyamai penurunan harga pesaing Y di Denver
·
Kita
akan meningkatkan anggaran promosi penjualan kita di New Orleans
2. Perusahaan
yang berpusat pada pelanggan
Perusahaan yang berpusat pada
pelanggan lebih memfokuskan dir pada pengembangan pelanggan dalam
memformulasikan strateginya.
Situasi yang dipelajari
·
Keseluruhan
pasar tumbuh 4% per tahun
·
Segmen yang sensitive terhadap kualitas tumbuh 8% per tahun
·
Segmen
pelanggan yang suka menawar juga tumbuh pesat, tetapi pelanggan ini tidak
bertahan lama dengan satu pemasok
·
Semakin
banyak jumlah pelanggan yang menunjukan minat di hot line 24 jam yang tidak
ditawarkan oleh industry manapun.
Reaksi
·
Kita
akan memfokuskan lebih banyak usaha untuk mencapai dan memuaskan segmen
kualitas pasar, kiata membeli komponen yang lebih baik, meningkatkan
pengendalian kualitas, dan mengubah tema iklan kita menjadi kualitas
·
Kita
akan menghindari penuruan harga dan melakukan kesepakatan karena kita tidak
menginginkan jenis pelanggan yang membeli dengan cara ini.
·
Kita
akan memasang hot line 24 jam jika tampak menjanjikan.
MENENTUKAN STRATEGI PRODUK
Karakteristik
dan Klasifikasi Produk Klasifikasi barang konsumen:
1. Barang
mudah (convenience goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli
pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit.
2. Barang
toko (shopping goods) adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan
berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan
pembeliannya.
3. Barang
khusus (specialty goods) adalah barang-barang yang mempunyai ciri-ciri atau
identifikasi merek yang unik/khusus.
4. Barang
yang tidak dicari (unsought goods) adalah barang-barang yang tidak diketahui
konsumen atau biasanya konsumen tidak terpikir untuk membelinya.
Klasifikasi barang industri.
Dapat
diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki
proses produksi:
1) Barang
dan suku cadang adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk
produsen.
2) Barang
modal adalah barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi.
3) Layanan
bisnis dan pasokan adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi
pengembangan atau pengelolaan produk jadi.
Diferensiasi
Diferensiasi produk Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk
(ukuran, model, atau struktur fisik produk).
a) Fitur
(feature). Melalui survei, dapat diidentifikasi dan diseleksi tentang nilai
pelanggan dibandingkan biaya perusahaan untuk fitur yang melengkapi fungsi
dasar produk.
b) Mutu
kinerja. Empat level kinerja adalah: rendah, rata-rata, tinggi dan unggul.
Perusahaan harus merancang satu level kinerja yang sesuai dengan pasar sasaran
dan level kinerja pesaing.
c) Mutu
kesesuaian (conformance quality).
d) Daya
tahan (durability). Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam
kondisi normal/berat.
e) Keandalan
(reability). Merupakan ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan
rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.
f) Mudah
diperbaiki. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat
memperbaiki sendiri dengan biaya yang relatif kecil.
g) Gaya.
Pembeli mobil membayar harga premium untuk Jaguar yang penampilannya luar
biasa.
h) Rancangan:
Kekuatan pemaduan adalah totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan
fungsi produk tertentu menurut yang disyaratkan pelanggan. Perancang harus
memikirkan berapa besar yang harus diinvestasikan untuk mendiferensiasi produk.
Diferensiasi jasa
Jika
produk fisik tidak mudah didefensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan
sering terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta
perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah hal berikut:
a. Kemudahan
pemesanan.
Banyak
bank sekarang menyediakan perangkat lunak perbankan di rumah untuk membantu
nasabah mendapatkan informasi dan bertransaksi dengan bank secara lebih
efisien. Para konsumen sekarang bahkan mampu memesan dan menerima bahan makanan
tanpa pergi ke supermarket.
b. Pengiriman
(delivery).
Mengacu
pada seberapa baik produk atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
c. Pemasangan
mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk tertentu beroperasi
di lokasi yang direncanakan.
d. Pelatihan
pelanggan (customer training) mengacu pada pelatihan para pegawai pelanggan
untuk menggunakan peralatan dari penjual secara tepat dan efisien.
e. Konsultasi
pelanggan. Mengacu pada pelayanan data, sistem informasi, dan saran yang
diberikan penjual kepada pembeli.
f. Pemeliharaan
dan perbaikan merupakan program pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan
menjaga produk yang mereka beli senatiasa dalam kondisi kerja yang baik.
Hubungan
Produk Dan Merek Setiap produk dapat dihubungkan dengan produk lain untuk
memastikan bahwa perusahaan menawarkan dan memasarkan kumpulan produk yang
optimal.
1. Hierarki
produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan
kebutuhan tersebut.
2. Sistem
dan bauran produk. Sistem Produk adalah kelompok barang yang berbeda tetapi
berhubungan dan berfungsi dengan cara yang kompatibel. Bauran produk disebut
juga pilihan produk adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan
untuk dijual oleh penjual tertentu.
3. Analisis
lini produk perusahaan biasanya mengembangkan kerangka dasar dan modul yang
dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Manajer lini
produk harus mengetahui penjualan dan laba setiap item dalam lini mereka untuk
menentukan item mana yang akan dibuat, dipertahankan, dipanen, atau didivestasikan.
4. Panjang
lini produk tujuan perusahaan memengaruhi panjang lini produk. Salah satu
tujuannya adalah menciptakan lini produk untuk mendorong penjualan ke atas.
5. Penetapan
harga bauran produk perusahaan mencari sekumpulan harga yang memaksimalkan laba
keseluruhan bauran.
Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan
Garansi
Pengemasan
didefinisikan sebagai semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk
sebuah produk. Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya
penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran, yaitu swalayan; kekayaan konsumen;
perusahaan dan citra merek; dan peluang inovasi. Pelabelan berfungsi
sebagai:
a. Label
tersebut mengidentifikasi produk atau merek.
b. Menunjukkan
kelas produk.
c. Mungkin
menjelaskan produk; siapa pemuatnya, dimana, kapan, apa kandungannya, bagaimana
digunakan, dan bagaimana menggunakannya dengan aman.
d. Mungkin
mempromosikan produk melalui grafik-grafik yang menarik.
e. Teknologi
baru memungkinkan label membungkus ketat seluruh wadah.
f. Label
pasti akan ketinggalan jaman dan perlu diperbarui.
Jaminan
dan garansi. Jaminan merupakan pernyataan formal dari kinerja produk yang
diharapkan oleh pengusaha pabrik.
Merancang dan Mengelola Jasa
Perubahan
Hubungan Pelanggan Tidak semua perusahaan berinvestasi dalam penyediaan jasa
yang unggul, setidaknya tidak kepada semua pelanggan. Solusi bagi perusahaan
yang pelayanannya buruk:
1) Tingkat
laba. Yakni pemberian layanan berbeda kepada pelanggan yang sering menggunakan
jasa perusahaan.
2) Pemberdayaan
pelanggan. 90% pelanggan yang marah melaporkan bahwa mereka berbagi cerita
dengan seorang teman.
3) Coproduction.
Pelanggan memainkan peran aktif dalam penghantaran jasa pada setiap langkah.
Kata-kata dan tindakan pelanggan
mempengaruhi kualitas pengalaman jasa mereka dan orang lain, serta
produktivitas karyawan lini depan.
Adapun
lima penentu mutu jasa, disajikan menurut tingkat kepentingannya:
1. Keandalan.
Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.
2. Daya
tangkap. Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
3. Jaminan.
Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepecayaan
dan keyakinan.
4. Empati.
Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing
pelanggan.
5. Benda
berwujud. Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan
komunikasi.
Merancang Stategi harga
Bagaimana Perusahaan Menetapkan Harga.
Perusahaan-perusahaan melakukan
penetapan harganya dengan berbagai cara. Di perusahaan-perusahaan kecil, harga
sering ditetapkan pimpinan tertinggi. Di perusahaan-perusahaan besar, penetapan
harga ditangani manajer divisi dan- lini produk. Bahkan di sini, manajemen
puncak menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta sering
memberikan persetujuan atas harga yang diusulkan lapis manajemen yang lebih
rendah. Dalam industri yang penetapan harganya merupakan faktor utama
(perusahaan penerbangan, keretaapi, minyak), perusahaan-perusahaan akan sering
membentuk departemen penetapan harga untuk menetapkan atau membantu bagian lain
menetapkan harga yang tepat. Departemen ini melapor kepada departemen
pemasaran, departemen keuangan, atau manajemen puncak. Pihak-pihak lain yang
berpengaruh terhadap penetapan harga meliputi manajer penjualan, manajer
produksi, manajer keuangan dan Akuntan.
Para eksekutif mengeluh bahwa penetapan harga
itu sangat memusingkan-dan merupakan hal yang semakin jelek dari hari ke hari.
Banyak perusahaan tidak menangani penetapan harga dengan baik, dan menyerah
pada "strategi-strategi" seperti ini: "Kita menetapkan biaya
kita dan mengambil margin tradisional industri kita." Kesalahan umum
lainnya adalah: Harga tidak cukup sering direvisi untuk mengkapitalisasi
perubahan pasar; harga adalah perangkat independen dari sisa bauran pemasaran dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar; dan
harga tidak cukup bervariasi untuk butir-butir produk, segmen pasar, saluran
distribusi, dan kesempatan pembelian yang berbeda. Yang lain memiliki sikap
yang berbeda. Mereka menggunakan harga sebagai alat strategis penting. Mereka
mengkustomisasi harga dan penawaran barbasis pada nilai dan biaya segmen.
Menetapkan Harga
Menurut
Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Berdasarkan
definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang
harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya
guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan
moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).
Salah satu
keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan
Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan,
kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian
lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi
optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk,
pasarnya, dan tujuan perusahaan.
Berikut adalah tujuan penetapan
harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;
1.
Memaksimalkan
Laba
2.
Meraih Pangsa
Pasar
3.
Return On
Investment (ROI) /
Pengembalian Modal Usaha
4.
Mempertahankan
Pangsa Pasar
5.
Tujuan
Stabilisasi Harga
6.
Menjaga
Kelangsungan Hidup Perusahaan
Tujuan-tujuan
dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan untuk
memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.
Secara khusus strategi penetapan
harga ini terdiri dari :
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi
penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini
terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
1.
Harga Mengapung
(Skimming Price)
Memberikan
harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan
dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang
lain).Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada
segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat
dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk
melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai
produk menjadi sangat prestisius.
2.
Harga Penetrasi
Memberikan harga
rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat
diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang
berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi.
Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
Menyesuaikan
Harga.
Perusahaan-perusahaan biasanya
menyesuaikan harga dasar mereka sehingga dapat memperhitungkan berbagai
perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Strategi penyesuaian harga menurut
Kotler dan Amstrong (2008:3) ada enam strategi yaitu:
1. Penetapan
Harga Diskon dan Pengurangan Harga
Kebanyakan
perusahaan menyesuaikan harga dasar mereka untuk memberikan penghargaan kepada
pelanggan karena tanggapan-tanggapan tertentu, seperti pembayaran tagihan yang
lebih awal, volume pembelian yang besar, dan pembelian di luar musim.
Penyesuaian-penyesuian harga itu dinamakan diskon dan pengurangan harga. Bentuk
dari diskon dan pengurangan harga bermacam-macam yaitu:
a. Diskon tunai
(cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli yang membayar
tagihan mereka lebih awal.
b. Diskon
jumlah (quantity discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.
c. Diskon
fungsional (functional discount) adalah pengurangan harga yang
ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang
menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan, dan
menyelenggarakan pelaporan.
d. Diskon
musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli barang dagangan atau jasa di luar musiman.
Potongan harga (allowance) adalah jenis lain
pengurangan dari daftar harga. Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :
a. Potongan
harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang diberikan karena
menukarkan barang lama ketika membeli barang baru.
b. Potongan
harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga sebagai imbalan bagi
para dealer karena berpartisipasi dalam program pemasangan iklan dan dukungan
penjualan.
2. Penetapan
Harga Tersegmentasi
Perusahaan
sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan adanya
perbedaan-perbedaan jenis pelanggan, produk, dan lokasi. Dalam penetapan harga
tersegmentasi, perusahaan menjual barang atau jasa pada dua atau lebih harga,
walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya.
3. enetapan
Harga Psikologis
Sebuah
pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi harga dan tidak
semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga psikologi adalah
harga acuan. Harga acuan adalah harga-harga yang lekat dibenak pembeli dan
mereka gunakan sebagai acuan ketika melihat produk tertentu. Harga acuan bisa
dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang, dengan mengingat harga-harga
masa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.
4. Penetapan
Harga
Promosi
Menetapkan
harga produk secara temporer di bawah daftar harga dan kadang-kadang bahkan di
bawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
5. Penetapan
Harga secara geografis
Perusahaan
harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para pelanggan yang berlokasi di
bagian negara atau bagian dunia yang berbeda. Lima strategi penetapan harga
secara geografis yaitu:
a. Penetapan
harga FOB-asal (FOB-origin pricing), strategi penetapan harga dimana
barang-barang tidak dibayar biaya pengirimannya oleh penjual, pelanggan
membayar pengiriman dari pabrik ke tempat tujuan.
b. Penetapan
harga terkirim (uniform-delivered pricing), strategi penetapan harga
berdasarkan geografis di mana perusahaan menetapkan harga plus biaya pengiriman
yang sama bagi semua pelanggan, tanpa membedakan lokasinya.
c. Penetapan
harga zona (zone pricing), strategi penetapan harga bedasarkan geografi
dimana perusahaan menetapkan dua atau lebih zona. Seluruh pelanggan di zona
yang sama membayar harga total yang sama; semakin jauh zona, semakin tinggi
harganya.
d. Penetapan
harga berdasarkan titik pangkal (basing-pont pricing), strategi
penetapan harga bedasarkan geografi dimana penjual menunjuk kota tertentu
sebagai titik pangkal dan membebani semua pelanggan biaya pengiriman dari kota
itu ke lokasi pelanggan, tidak peduli dari kota mana sebenarnya barang itu
dikirimkan.
6. Penetapan
Harga Internasional
Harga harus ditetapkan oleh
perusahaan di negara tertentu tergantung dari banyak faktor, yang
meliputi kondisi perekonomian, situasi persaingan, hukum dan peraturan, dan
kemajuan sistem perdagangan besar dan eceran.
Memulai dan
Merespon Perubahan Harga.
1. Memulai
penurunan harga
Keadaan penyebab penurunan harga :
a. Kapasitas pabrik berlebih.
b. Mendominasi pasar melalui biaya murah
Keadaan penyebab penurunan harga :
a. Kapasitas pabrik berlebih.
b. Mendominasi pasar melalui biaya murah
Penurunan
harga dapat menyebabkan kemungkinan sebagai berikut :
- Jebakan kualitas rendah
- Jebakan pangsa pasar yang rentan
- Jebakan saku tipis
- Jebakan perang harga
- Jebakan kualitas rendah
- Jebakan pangsa pasar yang rentan
- Jebakan saku tipis
- Jebakan perang harga
2. Memulai kenaikan
harga
Dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Penetapan harga kutipan tertunda (delayed quotation)
b. Klausa peningkatan harga ( escalator clause )
c. Penguraian
d. Pengurangan diskon
Dapat dilakukan dengan cara berikut :
a. Penetapan harga kutipan tertunda (delayed quotation)
b. Klausa peningkatan harga ( escalator clause )
c. Penguraian
d. Pengurangan diskon
Pendekatan
alternatif :
·
Menyusutkan jumlah produk dan tidak menaikan harga
·
Mengurangi dengan materi atau bahan yang lebih murah
·
Mengurangi atau menghilangkan fitur produk
·
Menghilangkan atau mengurangi jasa produk
·
Menggunakan materi kemasan yang murah atau ukuran
kemasan yang lebih besar
·
Mengurangi jumlah ukuran dan model yang ditawarkan
·
Menciptakan merek ekonomis baru
MERESPON
PERUBAHAN HARGA PESAING
Menurut Nirmalya Kumar, ada beberapa sarana untuk menghadapi pesaing yang menurunkan harga produknya, antara lain :
Merancang produk yang menarik.
- Menawarkan bauran produk yang unik.
- Memberi merek pada sebuah komunitas.
- Menjual pengalaman
Menurut Nirmalya Kumar, ada beberapa sarana untuk menghadapi pesaing yang menurunkan harga produknya, antara lain :
Merancang produk yang menarik.
- Menawarkan bauran produk yang unik.
- Memberi merek pada sebuah komunitas.
- Menjual pengalaman
Ada 3
kondisi yang menentukan keberhasilan diferensiasi :
·
Perusahaan tidak boleh menggunakan taktik diferensiasi
dalam isolasi.
·
Perusahaan harus mampu membujuk konsumen membayar untuk
manfaat tambahan
·
Perusahaan harus menurunkan biaya dan manfaat secara
sejalan.
MERANCANG DAN MENGELOLA SALURAN
Arti Penting Saluran
Sistem saluran
pemasaran (marketing channel system)
adalah sekelompok saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah
perusahaan dan keputusan tentang sisem ini merupakan salah satu keputusan
terpenting yang dihadapi manjemen. peran utama saluran pemasaran adalah
mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang menguntungkan. saluran
pemasaran tidak hanya melayani pasar, tetapi mereka juga harus membentuk pasar.
Dalam mengelola
perantara, perusahaan memiliki keputusan untuk menentukan skala usaha yang dilakukan dengan beberapa strategi
pemasaran, diantaranya :
- Push Strategy (strategi dorong), menggunakan energi tenaga penjual, uang promosi dagang, produsen untuk mendorong perantara membawa, mempromosikan, dan menjual produk ke pengguna akhir.
- Pull Strategy (strategi tarik), dimana produsen menggunakan Iklan, promosi, Komunikasi, untuk meyakinkan konsumen agar meminta produk dari perantara sehingga mendorong perantara memesan produk tersebut.
Saluran
Hibrida
Keputusan saluran
pemasaran merupakan salah satu keputusan terpenting yang dihadapi oleh manajemen. Dan dalam prosesnya, saluran yang
dipilih perusahaan sangat mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya.
Perusahaan yang
mengelola saluran hibrida harus mematikan bahwa saluran-saluran ini bekerja
sama dengan baik dan menyesuaikan diri dengan cara pelaksanaan bisnis yang disukai setiap
pelanggan sasaran. Pelanggan mengharapkan integrasi saluran, yang ditentukan
karakternya oleh fitur-fitur seperti:
- Kemampuan memesan produk secara online dan memilihnya di lokasi eceran yang nyaman.
- Kemampuan untuk mengembalikan produk yang dipesan secara online ke toko pengecer terdekat.
- Hak untuk menerima tawaran diskon dan promosi berdasarkan total pembelian online dan offline.
Memahami
kebutuhan pelanggan
Konsumen dapat memilih
saluran yang mereka sukai berdasarkan sejumlah faktor : harga, pilihan produk,
kenyamanan pilihan saluran, dan tujuan belanja mereka (ekonomi, sosial, atau
eksperimental).
Periset nunes dan cespedes berpendapat bahwa di
banyak pasar, pembeli dibagi menjadi satu dari empat kategori, diantaranya :
- Pembelanjaan berdasarkan kebiasaan membeli dari tempat yang sama dengan cara yang sama sepanjang waktu.
- Pencari kesepakatan bernilai tinggi mengetahui kebutuhan mereka dan banyak melakukan “penyelidikan saluran” sebelum membeli dengan harga serendah mungkin.
- Pembelanja yang mencintai keragaman mengumpulkan informasi di banyak saluran, memanfaatkan layanan sentuhan tinggi, kemudian membeli di saluran favorit mereka tanpa memperhatikan harga.
- Pembelanja dengan keterlibatan tinggi mengumpulkan informasi di semua saluran, melakukan pembelian di saluran biaya murah, tetapi memanfaatkan layanan pelanggan dari saluran sentuhan tinggi.
Sebuah studi yang
mempelajari empat puluh pengcer bahan pangan dan pakaian di Eropa menemukan
bahwa pengecer di negara-negara tersebut melayani tiga tipe pembelanja :
- Pelanggan jasa/kualitas yang paling memperhatikan keragaman dan kinerja produk di toko serta jasa yang disediakan.
- Pelanggan harga/nilai yang paling cermat membelanjakan uang meraka dengan bijak
- Pelanggan dengan hubungan yang dekat adalah pelanggan yang terutama mencari took yang sesuai untuk diri mereka atau anggota kelompok di mana mereka ingin menjadi anggotanya.
Peran Saluran Pemasaran
Peran utama saluran
pemasaran adalah mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang
menguntungkan. Delegasi berarti menyerahkan kendali atas bagaimana dan kepada
siapa produk itu dijual. Namun produsen seringkali mendapatkan efektivitas dan
efisiensi dalam melakukan penjualan dengan menggunakan perantara. Melalui
kontak, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, perantara membuat
barang tersedia secara luas, dan dapat diakses oleh pasar sasaran, dan biasanya
menawarkan pencapaian yang lebih besar dari pada pencapaian yang dilakukan
sendiri oleh perusahaan.
Integrasi
dan Sistem Saluran
Sistem Pemasaran Vertikal
Saluran pemasaran konvesional mencakup
produsen independen, pedagang grosir dan pengecer.
1)
VMS Korpora
Menggabungkan
tahap produksi dan distribusi suksesif di bawah satu kepemilikan
2)
VMS Teradministrasi
Mengoordinasikan
tahap produksi dan distribusi secara berturut-turut melalui ukuran kekuatan salah satu anggota. Pengaturan
pasokan distributor yang paling bagus pemrograman distribusi yang membangun
sistem pemasran vertikal terencana dan dikelola secra profesional yang memenuhi
kebutuhan prousen dan ddistributor.
3)
VMS Kontraktual
Program
berbasis kontraktural ini terdiri dari perusahan independent dengan berbagai
tingkat produksi dan distribusi, dengan mengintegrasigan program ini perusahaan
ingin mendapatkan keekonomisan atau dampak penjualan yang lebih besar
disbanding dengan yang mereka capai sendiri. Tiga jenis VMS kontraktural :
a. Rantai
sukarela yang di sponsori pedagang grosir
Pedagang grosir mengelola rantai
sukarela pengecer independen unrtuk membantu mereka menstadarisasi praktik
penjualan dan menghasilkan keekonomisan pembelianuntuk bersaiang dengan
organisai rantai yang lebih besar.
b. Koperasi
Pengecer
Pengecer mengambil inisiatif dana
memebentuk enitas bisnis baru untuk melaksanakan perdagangan grosir dan mungkin
beberapa produksi.
- Organisasi Waralaba
Pewaralaba dapat menghubungkan beberapa
tahap urutan dalam proses produkdi-distribusi.
Beberapa bentuk bisnis waralaba:
- waralaba pengecer yang disponsori produsen
- waralaba pedagang grosir yang disponsori produsen
- waralaba pengecer yang disponsori perusahaan jasa
Praktik
Pemasaran E-Commerce
E-business
menggambarkan pnggunaan alat dan kerangka dasar elektronik untuk melaksanakan
bisnis perusahaan. E-commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk
berinteraksi atau memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. E-commerce selanjutnya menimbulkan e-purchasing dan e-marketing. E-purchasing berarti perusahaan
memutuskan membeli barang, jasa, dan informasi dari berbagai pemasok online. E-purchasing yang cerdas sudah
menghemat jutaan dolar uang perusahaan. E-marketing menggambarkan usaha
perusahaan untuk memberitahu pembeli, mengkomunikasikan, mempromosikan, dan
menjual produk dan jasanya lewat internet.
Pengecer online
bersaing di antara mereka sendiri berdasarkan tiga aspek kunci dari sebuah
transaksi, diantaranya : 1) Interaksi pelanggan dengan situs web, 2) Pengiriman
produk,3) Kemampuan mengatasi masalah ketika masalah itu terjadi.
M-Commerce
Suatu daerah semakin
penting adalah m-commerce dan pemasaran melalui ponsel dan PDA yang
memungkinkan orang untuk terhubung ke internet dan tempat pesanan online di
pindahkan. Keberadaan saluran selular dan media dapat menjaga konsumen
terhubung dan berinteraksi dengan merek sepanjang hidup sehari-hari mereka.
GPS-jenis fitur yang dapat membantu mengidentifikasi peluang belanja atau
pembelian bagi konsumen untuk merek favorit mereka.
Pedagang Eceran
Pengertian
Perdagangan Eceran
Kegiatan perdagangan besar dan perdagangan eceran
adalah sangat penting dalam proses penyaluran barang dan jasa. Tanpa usaha
perdagangan besar dan eceran, sulit produsen menyalurkan barangnya, walaupun
beberapa produsen dapat langsung menyalurkan barang kepada konsumen atau ke
pengecer, tapi kegiatan tersebut tidak dapat diandalkan dan tidak efisien.
Klasifikasi
perdagangan eceran
Perdagangan
eceran dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Perdagangan eceran besar
2.
Perdagangan eceran kecil terdiri dari :
1)
Eceran kecil berpangkalan
2) Eceran kecil tidak berpangkalan
Pedagang Grosir
Grosir atau mendistribusikan diartikan sebagai penjualan barang atau merchandise kepada pengecer,
pengguna bisnis
industri, komersial, institusi atau profesional, atau kepada penggrosir lainnya
dan jasa terkait. Secara umum, artinya penjualan barang kepada siapa saja
selain konsumen biasa.
Menurut United Nations Statistics Division, "grosir" adalah menjual kembali (menjual
tanpa pengubahan) barang baru dan terpakai kepada pengecer, pengguna industri,
komersial, institusi atau profesional, atau kepada penggrosir lain, atau
terlibat berperan sebagai agen atau broker dalam membeli merchandiser untuk,
atau menjualnya kepada orang-orang atau perusahaan. Penggrosir biasanya
mengatur, mengurutkan dan memeringkatkan barang-barang di tempat luas, jumlah
besar, dipak kembali dan didistribusikan kembali di tempat yang lebih kecil.[2]
Sementara penggrosir sejumlah produk biasanya beroperasi atas alasan sendiri, pemasaran grosir untuk barang makanan dapat dilakukan
di pasar grosir tertentu tempat semua pedagang bertemu.
Umumnya, penggrosir lebih dekat dengan pasar yang mereka
suplai daripada sumber yang mereka dapatkan produknya.
Tetapi, dengan penemuan Internet dan E-procurement, terdapat peningkatan jumlah
penggrosir yang berdiri di dekat pusat manufaktur di Tiongkok Daratan,
Taiwan dan Asia
Tenggara seperti Chinavasion, Salehoo dan Modbom, banyak di antaranya
menawarkan jasa antar barang ke perusahaan dan perorangan.[
Logistik
Pasar
Logistik pasar (market logistics) meliputi perencanaan infrastruktur
untuk memenuhi permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran
fisik bahan dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
Perencanaan logistik pasar mempunyai 4 tahap, yaitu :
- Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya.
- Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
- Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam peramalan penjualan, manajemen gudang, manajemen transportasi, dan manajemen bahan.
- Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur terbaik.
Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyatakan
tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat
yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah”. Sayangnya tujuan ini
hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang memaksimalkan
layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama.
MERANCANG
KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
1.
Peran Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah proses
perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan
komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen
komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling,
sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan,
konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu
sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam
mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value.
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat
penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat
secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi
pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana
komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi
akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang
tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
2.
Mengembangkan komunikasi pemasaran
efektif
Ada
delapan cara untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu:
·
Mengidentifikasi audiens yang dituju
Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk
perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi.
Audiens itu dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau
masyarakat umum.
·
Menentukan tujuan komunikasi tersebut
Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di
identifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan
dari audiens. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari audiens adalah pembelian,
kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.
·
Merancang pesan
Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari
audiens komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya,
pesan itu harus menarik perhatian (attention),mempertahankan ketertarikan
(interest), membangkitkan keingininan (desire), dan menggerakkan tindakan
(action).
Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas 4
masalah.
-
Isi pesan -> apa yang akan dikatakan
-
Struktur pesan -> bagaimana mengatakannya secara logis.
-
Format pesan -> Bagaimana mengatakannya secara simbolis.
-
Sumber pesan -> Siapa seharusnya mengatakannya.
·
Memilih saluran komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu:
Ø Saluran
komunikasi personal.
Mencakup dua orang atau lebih yang
berkomunikasi secara langsung satu sama lain
Ø Saluran
komunikasi nonpersonal
Menyampaikan pesan tanpa melakukan
kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan
acara.
·
Menentukan total anggaran promosi
Bagaimana perusahaan menentukan anggaran promosinya?
Ada 4 metode utama yang digunakan dalam menyusun
anggaran promosi.
1. Metode
sesuai kemampuan
2. Metode
presentasi penjualan
3. Metode
keseimbangan persaingan
4. Metode
Tujuan dan tugas
·
Membuat keputusan atas bauran promosi
(Marketing Mix)
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran
promosi untuk lima alat promosi yaitu:
Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat
menjangkau publis secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image
jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu iklan juga bersifat
baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek
dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan hanya dapat
membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah).
Promosi penjualan, alat promosi ini mempunyai 3
manfaat yaitu pertama, Komunikasi, dimana merupakan sarana untuk menarik
perhatian dan memeberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada
produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan
juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Public Relation dan publisitas, alat promosi ini
dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi
dan tidak memasukkan unsure penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi.
Public Relation dan publisitas juga dapat memperoleh efek dramatisasi seperti
yang terjadi pada iklan.
Personal Selling, merupakan alat promosi yang paling
efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena
personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat
mengnenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik sehingga dapat memberikan
respon yang tepat.
Direct Marketing, alat promosi ini hanya dapat
menjangkau konsumen yang spesifik. Namun pesan yang disampaikan melalui direct
marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respon konsumen yang dituju
serta dapat diperbaharui secara cepat pula. Perusahaan selalu mencari cara
untuk meperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi dengan yang
lainnya.
·
Mengukur hasil promosi tersebut
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator
harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan
audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah
disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka
ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka
sebelumnya dan sekarang tentang produk dan perusahaan itu.
·
Mengelola dan mengkoordinasikan proses
komunikasi pemasaran terintegrasi.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu
atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus
berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke
banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri;
berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat
komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern.
3.
Memutuskan bauran komunikasi pemasaran
Bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion mix) merupakan
ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi utama perusahaan untuk mencapai
tujuan-tujuan pemasaran.
Yang
termasuk lima alat promosi itu sendiri adalah :
·
Pemasangan iklan, setiap bentuk presentasi
dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau
jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada , atau
iklan luar ruangan seperti pesamangan billboard, spanduk dan poster.
·
Penjualan personal, presentasi personal
oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Mencakup presentasi
penjualan, pameran dagang dan promosi insentif.
·
Promosi penjualan, insenstif-insentif
jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk/jasa.
Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik/lokasi penting pemasaran,
bingkisan, discount, kupon belanja, pemasangan iklan khusus.
·
Hubungan masyarakat, membangun hubungan
baik dengan public internal/eksternal untuk membangun atau bahkan meningkatkan
image baik perusahaan. Ikut serta atau mengadakan acara-acara tertentu yang
sifatnya tidak murni profit orientes dengan instansi lain. Misalkan dengan
menggelar acara malam bhskti sosial atau penggalangan dana.
·
Pemasaran langsung, hubungan langsung
dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan
tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan
yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios,
iklan via internet dll.
Masing-masing alat promosi tersebut menggunakan
alat/cara berbeda untuk mencapai tujuannya. Penerapan bauran promosi total,
diharapkan bisa mempercepat pencapaian tujuan/meningkatkan efektivitas pencapaian
tujuan pemasaran. Yang tidak boleh luput diperhatikan dalam pelaksanaan bauran
komunikasi pemasaran adalah, perangkat-perangkat tambahan yang secara nyata
berpengaruh besar dalam keberhasilan sebuah pemasaran, yakni : Desain produk,
Harga, Warna Kemasan, Bentuk, Lokasi/toko tempat pemasaran.
4.
Mengelola proses komunikasi pemasaran
terintegrasi
Komunikasi
pemasaran terintegrasi (IMC – Integrated Marketing Communication) adalah konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif.
Rencana
semacam itu mengevaluasi peran strategis beragam disiplin komunikasi:
·
Iklan umum
·
Respons langsung
·
Promosi penjualan
·
Hubungan masyarakat
·
serta menggabungkan disiplin-disiplin
ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan pengaruh maksimum melalui
integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara mulus.
Banyak perusahaan masih mengandalkan satu atau dua
alat komunikasi. Praktik ini terus dipertahankan meskipun pasar masal telah
terpecah-pecah menjadi begitu banyak pasar kecil, yang masing-masing memerlukan
pendekatan tersendiri.
1.
Mengkoordinasi Media
Koordinasi media dapat terjadi sepanjang dan dalam
jenis-jenis media. Saluran komunikasi pribadi dan antarpribadi harus
digabungkan untuk mencapai dampak maksimum.
Riset juga menunjukkan bahwa promosi dapat menjadi
lebih efektif bila di gabungkan dengan iklan. Kesadaran dan sikap yang
diciptakan oleh kampanye iklan dapat mingkatkan keberhasilan dari tawaran
penjualan yang lebih langsung.
Banyak perusahaan mengkoordinasi kegiatan komunikasi
online dan offine.
2.
Mengimplementasi IMC ( Komunikasi
Pemasaran Terpadu )
Komunikasi pemasaran terpadu lambat menguasai karena
beberapa alasan. Perusahaan – perusahaan besar sering menggunakan beberapa
spesialis untuk bekerja sama dengan manajer mereknya. Masing – masing spesialis
hanya mengetahui sedikit tentang alat komunikasi lain. Masalah selanjutnya yang
menjadi rumit adalah bahwa banyak perusahaan global menggunakan sejumlah besar
agen iklan yang beralokasi di berbagai Negara dan melayani divisi – divisi yang
berbeda, yang menghasilkan komunikasi yang tidak terkoordinasi dan penyerapan
citra.
Comments
Post a Comment